Category: tahukah kamu?


Ruangan Dingin ber-AC, 12 Januari 2009

Merenungi makna hidupku, merasai peranku dalam perjalanan sang waktu. Kali ini aku merasa tak lagi berhati. Kali ini di kepalaku hanya ada obsesi. Obsesi dihargai manusia dan diimbali deretan angka di rekeningku setiap bulan berganti.

Hari ini aku hanya ingin mengingat. Merindui masa saat aku bercita sederhana. Menjadi orang baik. Orang yang memberi arti bagi orang lain. Tak pernah melukai, meski setitik. Tak pernah menyakiti, meski senoktah.

Padahal aku tak pernah ingin berpura-pura dalam hidupku. Aku ingin menjadi aku. Dengan idealismeku dulu. Menyampaikan apa yang perlu kusampaikan. Tak perlu menyampaikan kepalsuan. Aku ingin menyampaikan kebenaran. Jika kepalsuan itu harus disampaikan, semata untuk membuat si palsu terkuak. Aku ingin menjadi orang baik.

Padahal aku ingin, dengan peranku aku memberi secercah harap. Seberkas asa. Bagi mereka, Tuhan. Mereka yang dihempas duka, mereka yang terluka, mereka yang menahan jerit. Meski sekedar uluran tangan. Pelukan seorang saudara. Sekedar menenangkan. Meski hanya sementara. Menjadi orang baik.

Padahal, dengan peranku, aku bisa tulus berbagi dengan mereka. Membiarkan mereka membagi luka, memberi sedikit kehangatan. Dengan ikhlasku, dengan kerelaanku. Sebagai saudara, sebagai teman, sebagai tempat berbagi. Menjadi orang baik.

Padahal dengan peranku, aku tak usah berpura-pura. Aku bisa lebih memaknai senyumku untuk menghadiahkan sedikit bahagia dihati mereka. Dengan simpati yang tak lagi palsu. Sebenar-benarnya simpati.

Padahal dengan peranku, dengan kelurusan niatku, aku ingin membuat cerita-ceritaku bermakna. Membuat kisah-kisah dari tanganku dapat merubah dunia. Membuat manusia lain lebih merasa dan berterimakasih atas takdir mereka yang lebih. Membuat mereka berlomba menjadi orang baik.

Idealisme itu…ah…doakan temans agar tetap menghujam dihatiku untuk sekedar berharap :

Yang kamai harap adalah terbentuknya Indonesia lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah Pencipta Alam Semesta

angkotPercayakah kalian bahwa setiap hari, pasti ada saja hikmah yang mesti kita ambil dari sebuah peristiwa/kejadian maupun pengalaman yang kita lihat bahkan kita alami????
Dalam sebuah kesempatan mengadakan perjalanan menuju Jakarta, sungguh banyak sekali hikmah positif yang saya dapatkan. Hikmah kali ini terkait dengan 2 kata yang kebanyakan manusia terkadang menyepelekannya. Dua kata ini mungkin akan masuk kepada “The Most Term of Complicated to Say”, mudah sebenarnya untuk diungkapkan, namun karena saking mudahnya kemudian disepelekan begitu saja. Ceritanya sederhana, ada seorang penumpang, turun, dan langsung menaruh uang ongkos kemudian sudah selesai..ish mungkin kalau menaruh masih terbayang lebih sopan, bahasa tepat untuk menarasikan apa yang saya lihat “melempar” kali ya…lalu dengan acuh tak acuh pergi begitu saja. Sungguh ironi…beginikah kondisi realita bangsa yang notabene mempunyai predikat bangsa yang ramah di dunia internasional?? Apa susahnya mengucapkan “Maaf Bang, ini ongkosnya, Terimakasih (lalu senyum sambil menunjukkan kesopanan)”. Ya, 2 kata itu adalah MAAF dan TERIMAKASIH (sampai lupa memberi tahu 2 kata itu apa ). Memang butuh keikhlasan, ketulusan dan kelapangan hati untuk sekedar mengucapkan 2 kata ini.

Gimana teman, adakah pengalaman yang kalian temukan terkait 2 kata ini?
Atau ada pendapat tentang 2 kata ini??

kinBanyak orang bilang lupakan masa lalu, dan tatap masa depan. Sungguh aku tidak sepakat. Kita memang harus melangkah kedepan, tapi tanpa melupakan masa lalu. Masa lalu memberi tahuku siapa aku sebenarnya, masa lalu mengingatkanku saat-saat awal ku belajar tentang kehidupan, tentang cinta kepadaNya, dan tentang tujuan hidupku sebenarnya. Masa lalu menyimpan kenangan tentang kawan-kawan  yang pernah mengajarkanku makna persahabatan dan persaudaraan dalam agama. Ya, masa lalu adalah lukisan indah dalam bingkai memoriku. Selalulah menjadi terbaik dimata Allah SWT.

obamaSemalam, pemuda kaum minoritas di Amerika yang pernah tinggal di bilangan daerah di Jakarta (Menteng), akhirnya resmi dilantik menjadi presiden ke 44 untuk negara yang sejak dulu sudah dikenal sebagai negara adikuasa dan adidaya. Gegap gempita diseluruh dunia seakan mengiringi pelantikan Sang ‘calon’ Pembaharu tersebut, sekitar 2 juta penduduk AS mendatangi halaman gedung putih untuk menyaksikan janji sakral Barack Obama.

Walaupun tadi malam tidak menonton secara langsung penayangannya di TV. Namun saya masih sempat menonton liputannya di pagi hari, dan saya yakin orang2 yang belum sempat nonton pagi ini juga dapat sempat menyaksikannya siang hari bahkan mungkin besok pun masih ada (betul, tidak?). Malah pagi ini saya sudah bisa menemukan videonya di youtube. Nih saya sajikan juga disini :

Sekilas saya dengarkan dan saya catat mengenai kebijakan luar negeri, terkait dengan isu konflik TImur Tengah yang sampai saat ini masih berlangsung. Beliau tidak menyinggung sama sekali konflik berdarah dan memilukan di Gaza, Palestina (Negeri Para Nabi). Namun beliau menyampaikan akan lebih dekat dengan dunia muslim (dalam arti tidak sebagai musuh), melainkan akan lebih ramah sebagai sahabat. Lets we pray for it, so hope me that!!

Continue reading

Assalamu’alaikum wr. wb.
tiIni ada kumpulan kata-kata yang bermakna ….. semoga bermanfaat ….

KETIKA ALLAH BERKATA TIDAK

Ketika manusia berdo’a,
“Ya Allah ambillah kesombonganku dariku.”
Allah berkata,
“Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.”

Ketika manusia berdo’a,
“Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat.”
Allah berkata,
“Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.”

Ketika manusia berdo’a,
“Ya Allah beri aku kesabaran.”
Allah berkata,
“Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan tidakdiberikan, kau harus meraihnya sendiri.”

Ketika manusia berdo’a,
“Ya Allah beri aku kebahagiaan.”
Allah berkata,
“Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu.”

Ketika manusia berdo’a,
“Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan.”
Allah berkata,
“Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.”

Ketika manusia berdo’a,
“Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat.”
Allah berkata,
“Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.”

Ketika manusia berdo’a,
“Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku.
Allah berkata…
“Akhirnya kau mengerti …!”

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.
Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali
orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es.
Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil).
Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita.
Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya.
Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.

Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari “pilek” dan “demam”…. dan terus berdoa.

Semoga Bermanfaat
Wassalamu’alaikum..wr..wb