Tag Archive: irak


Hari ini disela-sela pekerjaan (ups emang ada kerjaan ya, ga ada ding…) makanya saya sempat browsing di youtube n nemu video pengakuan bush tentang Israel dan Palestine.
Awalnya saya kurang ngeh karena volume laptop saya masih kecil sehingga kurang jelas apa yang dibicarakan oleh si ‘oknum yang baru2 ini dilempar sepatu’. Berikut videonya : (selamat ketawa!!).He,,,

kiteJudul : The Kite Runner
Penulis : Khaled Hosseini
Penerjemah : Berliani M. Nugrahani
Penerbit : Qanita
Cetakan : I, Maret 2006
Tebal : 618 hl ; 17.5 cm

“Buku ini begitu dahsyat, hingga untuk waktu yang lama, buku lain yang kubaca terasa hambar”
-Isabel Allende-

The Kite Runner adalah novel yang ditulis oleh penulis kelahiran Afghanistan, Khaled Hoseeini. Hosseini yang kini bermukim di Amerika adalah seorang putra diplomat yang yang dilahirkan di Kabul pada 1965. Saat ayahnya ditugaskan ke Paris 1976, ia meninggalkan Afghanistan dan tak bisa kembali ke tanah kelahirannya karena pada 1980 Rusia telah menduduki Afghanistan. Keluarga Hossseini akhirnya mendapat suaka politik dari pemerintah Amerika Serikat dan hingga kini ia tinggal di California dan menjadi seorang dokter.

Novel The Kite Runner merupakan karya perdananya dan juga novel Afghan pertama yang ditulis dalam bahasa Inggris. Novel ini menggambarkan suasana Afghanistan sebelum Rusia menginvasi negara ini (1979) hingga jatuhnya kekuasaan rezim Taliban. Ceritanya sendiri mengisahkan tokoh Amir yang dalam novel ini bertindak sebagai narator. Di masa kecilnya, Amir-yang ditinggal mati ibunya ketika melahirkannya-tinggal bersama ayah yang dipanggilnya Baba, dan pelayannya Ali serta putra Ali, Hasan, yang juga menjadi sahabatnya.

Baba, ayah Amir adalah sosok pria Afghan perkasa, pengusaha sukses, seorang moralis yang kebaikannya membuat dia disegani oleh teman-temannya. Baba menginginkan Amir tumbuh menjadi seorang pria yang tegar, menyukai aktivitas-aktivitas yang layaknya dilakukan oleh anak laki-laki seusianya seperti bermain bola, layangan, bela diri, dll. Namun Amir lebih senang tenggelam dalam buku-bukunya, menjadi pria lemah dan tidak dapat melindungi dirinya sendiri. Tiap kali dirinya mendapat masalah dengan teman-temannya, Hasan-lah yang selalu menjadi penolong dan pembelanya.

Kenyataan ini membuat Baba kecewa dan khawatir terhadap masa depan anaknya, hal inilah yang membuat hubungan antara Amir dan ayahnya kadang menjadi kaku, Amir yang dituntut oleh ayahnya untuk melakukan hal-hal yang tidak disukainya membuat ia tertekan dan perasaan terhadap ayahnya menjadi campur aduk antara benci dan cinta.
Continue reading